Kehamilan dan Reproduksi Kumbang

Sistem Reproduksi pada Kumbang (Ordo Coleoptera)

Sebagian besar serangga membiak secara seksual, bagian yang lain secara aseksual atau partenogenetik. Sistem reproduksi jantan berfungsi memproduksi dan menyampaikan atau mengantarkan spermatozoa. Sistem reproduksi betina berfungsi memproduksi dan menyimpan telur, menyimpan spermatozoa, sebagai tempat pembuahan, dan meletakkan telur atau melahirkan larva atau nimfa.

Sistem Reproduksi Jantan dan Betina

Sistem reproduksi jantan terdapat di bagian belakang abdomen, terdiri dari dari sepasang gonad yang disebut sebagai testes (ganda; testis = tunggal), yang dihubungkan oleh tabung-tabung yang bermuara dalam aedeagus atau penis. Pada dasarnya sistem ini sama pada semua serangga, meskipun bervariasi menurut jenisnya. Testis ada sepasang (dua), bilateral, namun ada yang menyatu (fusi) di tengah (misal pada Lepidoptera). Tiap testis terdiri dari sejumlah folikel, terbungkus oleh jaringan alat (connective tissue).
Sistem reproduksi betina terdiri dari sepasang gonand atau ovari (ovary), yang dihubungkan oleh tabung-tabung ke vagina yang mempunyai bukaan di luar. Ovari memproduksi telur dan terdiri dari beberapa sampai banyak ovariol, yang merupakan unit yang fungsional.

http://siiaynee.blogspot.co.id/2012/12/makalah-entomologi-coleoptera_8.html

Setelah adanya proses reproduksi kumbang jantan terhadap betina maka proses selanjutnya adalah metamorfosis.

Proses Metamorfosis Kumbang


METAMORFOSIS

Kumbang menjalani proses metamorfosis sempurna dengan 4 tahap: telur, larva, kepompong, dan imago. Lama proses metamorfosis pada kumbang bervariasi tergantung spesies dan lingkungan. 

Telur

Induk betina biasanya meletakkan sekitar 50 butir telur berwarna putih dengan ukuran diameter 3 mm pada tempat yang aman seperti batang pohon mati atau di dalam tanah. Setelah 2 minggu telur-telur akan menetas menjadi larva yang bentuknya mirip ulat berwarna pucat, dengan 3 pasang kaki di bagian depan tubuhnya.

Larva

Larva kumbangdi beberapa daerah biasa disebut uret. Uret yang baru menetas berwarna putih dan akan terus tumbuh membesar dan berganti kulit dua kali sebelum menjadi pupa/kepompong. Uret besar yang siap menjadi kepompong berwarna putih kekuningan, dengan warna bagian ekor agak gelap dan warna kepala merah kecoklatan. Uret berukuran panjang 7-10 cm dan terdapat bulu-bulu pendek di sekujur permukaan tubuh. Stadium larva berlangsung selama 4-5 bulan.

Kepompong

Ukuran kepompong lebih kecil dari larvanya (5-8 cm). Terjadi 2 fase pada tahap ini, fase pertama berlangsung selama 1 bulan, merupakan perubahan larva menjadi pupa, dan fase kedua berlangsung selama 3 minggu, merupakan perubahan pupa menjadi dewasa.
Kepompong dari kumbang tanduk berwarna kemerahan dan memiliki bentuk menyerupai kumbang dewasa sehingga dari wujud kepompongnya dapat diketahui jenis kelamin kumbang yang akan keluar, jika terlihat ada bentuk tanduk maka pupa akan berubah menjadi kumbang tanduk jantan dan sebaliknya.

Dewasa

Kumbang dewasa adalah hewan berumur pendek dan umurnya biasanya tidak lebih dari setahun.


Kumbang hidup bersama dengan induknya sejak dari larva hingga menjadi kumbang dewasa selama 6-9 bulan. Induk kumbang memberikan makanan hingga menjadi kumbang dewasa bahkan apabila induk kumbang kekurangan makanan untuk anaknya maka anak-anak akan dikorbankan juga menjadi makanannya.


http://rahendrapanjiamoksa.blogspot.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar